Sudahkah Yang Terbaik Kuberikan
Khotbah Ibadah Raya 2 GBI ROCK Tual. Minggu, 07 April 2013
Masing-masing Pribadi Mungkin berkata dan berpikir bahwa dia
sudah melakukan yang terbaik sesuai dengan bidang profesinya untuk Tuhan. Tentu saja kata “terbaik” tidak identik
dengan kata “terbanyak”. Jika saya memberikan waktu saya untuk melayani Tuhan
di gereja, saya tidak dapat menilai bahwa saya telah memberikan yang terbaik
karena telah mengikuti berbagai kegiatan gereja
Lalu, bagaimana mengetahui bahwa kita telah memberi yang
terbaik, khususnya bagi Tuhan? Dalam Lukas 10:42, Yesus rupanya menyebut kata
“terbaik” saat Ia bertemu dengan Maria dan Marta dalam versi terjemahan LAI
(Lembaga Alkitab Indonesia). Ia katakan, “Maria
telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Namun, dalam terjemahan lain kata “terbaik” rupanya diterjemahkan dengan 3
Tingkatan.
Terjemahan King James Version kata “Terbaik”, dipakai kata “Good
Part” atau Bagian Yang Baik
Terjemahan Contemporary English Version Kata “Terbaik” di pakai Kata “Best” atau Lebih Baik
Terjemahan Today’s English Version Kata Terbaik dipakai Kata
“Right Think” arti Sesuatu Yang Benar
Memberikan yang terbaik dalam segala hal merupakan hal yang
bagi (Good Part) tapi bukan hanya
sampai pada Hal yang baik saja tapi harus Lebih Baik (Best) secara maksimal dan Excellent kita berikan untuk Tuhan sesuai
Talenta yang Tuhan beri namun Ingat segala yang kita buat Untuk Tuhan pada
akhirnya Tuhan Melihat Hati ini. Apa kita lakukan sesuai dengan Kebenaran (Right Think)
Menarik sekali memerhatikan, apa yang dimaksud oleh Yesus
dengan kata “terbaik” atau “lebih baik”. Apa maksud Yesus?
Pertama, “Terbaik” merupakan sebuah pilihan. Maria setidaknya
telah memilih di antara dua pilihan. Pilihan seperti apa yang dimiliki oleh
Maria dan Marta? Seringkali orang mengatakan bahwa Maria dan Marta hanya
memiliki dua pilihan, memilih untuk duduk dekat kaki Tuhan dan terus
mendengarkan perkataan Yesus, atau memilih untuk melayani Tuhan. Pilihan itu
tidak salah, bahkan memang menjadi pilihan kita juga sebagai orang percaya.
Mana yang saudara pilih jika waktu kita sangat terbatas? Duduk beribadah atau
melayani Tuhan sebagai pelayan ibadah? Buat saya sebagai pendeta tentu tidak
ada pilihan, selain melayani Tuhan di hari Minggu.
Pertanyaannya, adakah pilihan bagi saya untuk duduk diam di
kaki Tuhan di hari Minggu? Tentu saja ada. Saya dapat memilih untuk melayani
Tuhan saja di hari Minggu lalu beristirahat di waktu sisanya, atau mengambil
kesempatan untuk duduk dekat kaki Tuhan mendengarkan firman Tuhan di antara 24
jam yang saya miliki. Pertanyaannya, bagaimana dengan anda? Adakah waktu yang
anda khususkan untuk melayani Tuhan serta duduk “di kaki Tuhan”, di samping
menikmati libur bersama keluarga di hari Sabtu dan Minggu? Atau adakah waktu di
hari lain untuk duduk mendengarkan suara Tuhan, sebelum sepanjang hari anda
disibukkan dengan berbagai hal?
Kedua, “Terbaik” berarti tidak kuatir dan tidak menyusahkan
diri. Pelayanan bukanlah sebuah pilihan, melainkan bagian dari paket mengikut
Yesus. Kita tidak sedang digiring untuk memilih antara duduk diam mendengarkan
Tuhan atau melayani Tuhan saja. Tetapi pilihannya adalah melayani Tuhan dengan
sungut-sungut atau melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh? Marta rupanya
bersungut-sungut saat melayani Tuhan karena ia membandingkan kerepotan dirinya
dengan Maria yang diam-diam saja. Saya kira, tidak sedikit orang yang melayani
Tuhan dengan sungut-sungut. Kita akan jatuh pada sungut-sungut dalam pelayanan,
jika kita selalu berusaha membandingkan diri kita lebih baik daripada orang
lain. Atau jika kita menuntut orang lain lebih baik sesuai penilaian kita. Saya
kira, hanya Tuhan yang berhak menilai apakah seseorang telah memberikan yang
terbaik atau tidak. Kita bukanlah penonton, apalagi hakim bagi orang lain.
Pelayanan kita sendirilah yang harus kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan. Dan
alat ukurnya, apakah kita bersungut-sungut atau menggerutu, saat orang lain
tampak kurang mendukung kita, saat orang lain tidak sepaham dengan kita, atau saat
kita merasa lebih susah dibandingkan orang lain.
Pertanyaannya, apakah sekarang kita sedang bersungguh-sungguh
atau bersungut-sungut?
Ketiga, “Terbaik” berarti peduli terhadap apa yang Allah
pedulikan. Kita dapat saja sibuk dalam pelayanan kita, keluarga kita atau hidup
kita. Namun jika itu dilakukan berlandaskan kepedulian kita terhadap diri
sendiri, kita tidak akan dapat memberikan yang terbaik untuk Tuhan. Termasuk
saat kita sudah merasa sibuk di gereja, jika hal itu membuat kita kebal akan
pesan Tuhan bagi kita, kita belum memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Apalagi
jika kita hanya sibuk untuk diri kita sendiri, keluarga kita sendiri, karier
kita sendiri dan tempat kerja kita sendiri. Seorang Kristen telah memberikan
yang terbaik bagi Tuhan, jika ia selalu menyempatkan diri bertanya kepada
Tuhan, “Apakah yang Tuhan kehendaki melalui aku?” Itu berarti menempatkan
kepedulian Allah sebagai arah kepedulian kita. Itu berarti, menjelajah untuk
memahami hati Tuhan agar hati-Nya menggerakkan tangan dan kaki kita.. sudahkah yang terbaik kuberikan kepada Tuhan?
Pdp. Adolf Jorgen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar