Pentingnya Kerajaan
Allah Bagi Hidupku
I. Arti Kerajaan
“Pengaruh pemerintahan Raja
atas wilayah kekuasaannya yang dihasilkan dari keinginan pribadi Raja, tujuan
dan niat dasar yang menghasilkan budaya, nilai-nilai luhur, moral dan sikap
hidup yang memancarkan (merefleksikan) kepribadian (nature) dan keinginan
(kegairahan) Raja untuk rakyatnya”.
2. Apa arti “Kerajaan Allah”?
“Kepemimpinan dan
kekuasaan Tuhan atas surga dan bumi dimana hukum dan aturanNya berlaku dan diterapkan
secara keseluruhan atas ciptaanNya”
II. Mengapa Tuhan menginginkan kita mencari
kerajaanNya terlebih dahulu seperti tertera dalam Matius 6:33?
1. Karena Kerajaan Allah sudah disediakan sejak
dunia dijadikan – Matius 25:34
2. Karena Bapa berkenan memberikan kerajaan itu
– Lukas 12:32
3. Karena Tuhan telah menentukan hak-hak
kerajaan bagi kita – Lukas 22:29
4. Karena Bapa telah melepaskan kita dari kuasa
kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan AnakNya – Kolose 1:13
5. Karena Bapa telah memanggil kita ke dalam
kerajaan I Tes 2:12
6. Karena Bapa akan melepaskan kita dari setiap
usaha yang jahat…, sehingga kita masuk ke dalam kerajaanNya – 2 Tim 4:18
7. Karena Bapa telah memilih kita menjadi ahli
waris KerajaanNya – Yak 2:5b
III. Apa arti mencari “Kerajaan Allah”
dalam kehidupan kita sehari-hari?
1. Tuhan menghendaki kita mengetahui dan
mengerti bahwa kehidupan dan segala sesuatu yang kita miliki adalah
kepunyaanNya semata-mata. Kita hanya diberi “privilege” untuk mengelola dan
menikmati kepunyaanNya.
2. Tuhan menjadi tolak ukur (reference point)
untuk perkataan, perbuatan, tingkah laku, pola pikir, budaya dan segala sisi
kehidupan kita di dunia ini.
3. Kita mengerti bahwa kita adalah Representative
(Perwakilan) bagi Kerajaan Allah. Sebagai Perwakilan Kerajaan maka sudah
seharusnya kita mempunyai gaya hidup yang sesuai dengan nilai dan standar moral
Kerajaan Allah (Mat 13: 11-12)
Gaya
Hidup Kerajaan
Benih yang ditabur adalah benih yang baik,
karena benih itu dari kerajaan ALLAH dan benih itu adalah Firman ALLAH. Tempat
ditaburnya benih itu adalah diri kita/pribadi kita yang bisa dikategorikan
dalam 4 kategori (pinggir jalan, berbatu-batu, semak duri atau tanah yang
baik). Hanya tanah yang baik yang akan mengalami hasil kelimpahan. Tanah bisa
juga berarti gaya hidup kita terhadap benih yang ditabur itu.
Apa
ciri tanah yang baik, sehingga memberi hasil kelimpahan?
1. Tanah yang menerima benih itu dan menjadikannya
bertumbuh (1 Samuel 3:19)
Ayat
ini berkata “Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada
satupun dari firmanNya itu yang dibiarkan-Nya gugur.” Setiap benih firman yang
diterima dan didengar oleh Samuel, maka benih itu dibuat sedemikian rupa untuk
tetap hidup, bergerak dan mengubah dirinya untuk menjadikan hidup di dalam
dirinya.
Samuel
berusaha dengan keras dan sekuat tenaga untuk membuat benih itu bertumbuh dalam
dirinya. Walaupun banyak perbedaan, tantangan dan keinginan yang berlawanan
dengan firman dalam dirinya, tetapi keputusan Samuel adalah segenap hati untuk
tidak membuat benih itu mati atau gugur.
2. Tanah dengan kualitas yang lebih baik / berbeda dengan
yang lainnya (Bilangan 14:24)
Dikatakann
dalam ayat ini “Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia
mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah
dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya.”
Kontek
dari perikop ayat ini adalah ketika 12 orang pengintai itu pulang dari
pengintaian di Kanaan, lalu melapor kepada Musa tentang hasil pengintaiannya.
Yang terjadi 10 orang memberi laporang bahwa mereka tidak mungkin menduduki dan
merebut tanah itu karena penduduknya raksasa, besar-besar, pemakan manusia,
sedangkan orang Israel hanya seperti belalang.
Tetapi
Yosua dan Kaleb memiliki kepercayaan dan keyakinan mereka dengan pasti dapat
merebut tanah Kanaan seperti yang “Di Firmankan oleh Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar