Praise The Lord

Mazmur 23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku..

Jumat, 02 Agustus 2013

PENJALA MANUSIA

BAHAN RENUNGAN

Bahan Alkitab : Matius 4 : 18 – 22.
“ 4:18 Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
4:19 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
4:20 Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
4:21 Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka
4:22 dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.”

Saudara-Saudara yang Tuhan Yesus Kasihi !
Kitab Matius menyampaikan kepada kita Kabar Baik tentang Yesus adalah Raja, Penyelamat yang dijanjikan oleh Allah Bapa.  Melalui Yesus itulah maka Allah menepati apa yang dijanjikanNYA pada Perjanjian Lama kepada umatNYA sekalipun Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi namun kabar baiknya adalah bukan untuk orang Yahudi saja namun untuk seluruh dunia. 
Dalam perikop pembacaan kita pada hari ini dalam Matius 4 : 18 – 22, dikisahkan bahwa Yesus berjalan menyusur danau Galilea dan IA melihat 2 orang bersaudara Simon yang disebut Petrus dan Andreas dengan segala aktifitas mereka sebagai seorang Nelayan yang kesehariannya mencari ikan atau penjala ikan dan IA memanggil mereka untuk mengikuti DIA bukan sebagai penjala ikan tetapi sebagai Penjala Manusia.  Hal yang menarik adalah waktu Yesus memanggil mereka, merekapun mengikuti akan panggilan Yesus tersebut.  Demikian pula dengan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya.
Saudara-saudara yang Tuhan Yesus Kasihi !
Tema renungan saya pada hari ini adalah  “ Ikutlah Aku dan kamu akan kujadikan Penjala Manusia “
Saya mulai dengan sebuah ilustrasi : ada seorang pengembara yang sangat ingin melihat pemandangan yang sangat indah dibalik suatu gunung yang amat sangat tinggi.  Maka disiapkanlah segala peralatannya dan berangkatlah ia.  Karena begitu beratnya medan yang harus ditempuh, segala perbekalan dan perlengkapannyapun habis.  Akan tetapi karena begitu besar keinginannya untuk melihat pemandangan yang ada dibalik gunung itu, ia terus melanjutkan perjalannya.  Sampai suatu ketika, ia menjumpai semak belukar yang sangat lebat dan penuh duri.  Tetapi tidak ada jalan lain selain ia harus melewati semak belukar itu.  Pikir pengembara itu “ wah jika aku harus melewati semak ini, maka kulitku pasti akan robek dan penuh luka.  Tapi aku harus melanjutkan perjalanan ini “.  Maka pengembara itupun mengambil ancang-ancang dan ia menerobos semak itu.  Ajaib !.. pengembara itu tidak mengalami luka goresan sedikitpun.  Dengan penuh sukacita ia melanjutkan perjalanan dan berkata dalam hati Betapa hebatnya aku.  Semak belukarpun tidak mampu mengahalangi aku.
Selama hampir sejam lamanya ia berjalan, tampaklah dihadapannya kerikil-kerikil tajam berserakan dan tak ada pilihan jalan lain.  Pikir pengembara ini kalau aku melewati kerikil-kerikil tajam ini  kakiku pasti berdarah dan terluka…. Tapi aku harus melewatinya. Maka dengan segenap tekadnya pengembara itu berjalan.  Ajaib ! ia tidak mengalami luka sedikitpun semuanya baik-baik saja sekali lagi dalam hatinya ia berkata aku hebat !
Pengembara itu pun melanjutkan perjalannya. Saat hampir sampai di puncak gunung itu, ia kembali menjumpai rintangan Batu-batuan  besar dan licin menghalangi jalannya dan tak ada jalan lain.  Pikir pengembara itu untuk ketiga kalinya aku harus melewatinya dan jika aku harus mendaki batu-batu itu pasti akan tergelincir dan tangan serta kakiku akan patah.. tapi aku harus sampai di puncak… maka pengembara ini pun mulai mendaki batu itu dan ia tergelincir.. Aneh ! setelah bangkit pengembara itu tidak merasakan sakit ditubuhnya dan tak satu tulangnya yang patah…. Betapa hebatnya aku katanya.  Maka ia pun sampai dipuncak dan melihat pemandangan yang indah. 
Tapi saat pengembara itu membalikkan badannya, tampaklah dihadapannya sosok manusia yang penuh luka sedang duduk memandanginya.  Tubuhnya penuh luka dan kakinya penuh luka tusukan dan darah.  Ia tidak dapat menggerakan seluruh tubuhnya karena patah dan remuk tulangnya.  Berkatalah pengembara itu dengan penuh iba pada sosok penuh luka itu : mengapa tubuhmu penuh luka seperti itu ? apakah karena segala rintangan yang ada tadi ? tidak bisakah engakau sehebat aku karena aku bisa melewatinya tanpa luka sedikitpun… siapakah engkau sebenarnya ?
Jawab sosok penuh luka itu dengan tatapan penuh kasih : AKU ADALAH TUHANmu, betapa HatiKU tak mampu menolak untuk menyertaimu dalam perjalanan ini, mengingat betapa inginnya engkau melihat keindahan ini.  Ketahuilah : saat melewati semak belukar AKU memelukmu supaya kulitmu jangan robek,  saat melewati kerikil AKU mengendongmu supaya kakimu tidak tertusuk dan ketika melewati batu licin dan terjatuh AKU menopangmu dari bawah sehingga tak satu pun tulangmu yang patah…. Ingatkah engkau kembali padaKU ?
Pengembara itupun duduk dan menangis tersedu-sedu…
Saudara-saudara yang Tuhan Yesus Kasihi !
Hal mengikut Tuhan bukan pada saat kita menjadi diaken, penatua atau pendeta saja..
Yesus berkata Ikutlah aku artinya bahwa panggilan itu dari sekarang ! dari ilustrasi diatas kita dapat mengambil makna yang dalam dan luar biasa. Saudara dan saya bisa menikmati hidup sampai sekarang sekalipun melewati begitu banyak badai persoalan dan rintangan hidup.  Kita mengucap syukur, sekarang yang kita alami adalah hidup yang diberkati bisa melewati semuanya.  Jangan kita coba berkata kalau aku hebat, semua karena gagah dan kuatnya saya seperti pengembara itu karena Allah menentang orang yang congkak dan sombong.
Saudara sanggup melewatinya karena Tuhan Yesus.. pertanyaannya apa yang harus kita perbuat untukNYA ?
Hal mengikut Tuhan di lukiskan juga dalam Matius 5 : 13 – 16 :
5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
Kita dituntut untuk mengikuti Tuhan dengan hidup kita yaitu Menjadi Garam dan Terang Dunia. Mempengaruhi dunia ini dengan teladan yang baik dan menjadi terang pada dunia yang gelap dan pada akhirnya nanti semua orang melihat kehidupan kita mereka memuliakan BAPA di surga itu artinya menjadi penjala manusia… sekalipun nanti kita diperhadapkan dengan begitu banyak tantangan ingatlah bahwa Tuhan akan menyertai kita dan ini di katakana dalam Yesaya 43 : 1 – 2, sekalipun melewati sungai, kita tidak akan dihanyutkan.  Melewati api dan tidak akan dihanguskan karena ada penyertaan Tuhan bagi kita.

Akhirnya biarlah kebenaran ini membuat kita mengerti bahwa mengikuti Tuhan itu adalah hal terpenting dalam hidup kita dengan cara kita menjadi teladan. Tinggalkan hidup yang acuh tak acuh, tidak dengar-dengaran, masa bodoh, kesombongan, iri hati, kedengkian, pesta pora, hawa nafsu, semua keinginan daging dalam Galatia 5 : 19 – 21 dan  Menjadi garam dan terang pada dunia ini sehingga banyak orang dipulihan dengan hidup kita dan memuliakan Bapa di Surga. Amien… TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Proses Pembelajaran Mapel TIK Kelas X SMA Negeri 3 Maluku Tenggara Dampak Teknologi Bagi Pendidikan

https://www.youtube.com/watch?v=6dmj_5Jrc38 Proses pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan bisa dibangun dengan menghadirkan media pe...